JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN AIR SUSU IBU (ASI)

Pengertian Air Susu Ibu ( ASI )



I. Pengertian 
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang ideal untuk bayi sebab mengandung semua zat gizi dalam susunan yang seimbang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
ASI tidak memberatkan fungsi traktus digestivus dan ginjal yang belum berfungsi baik pada bayi baru lahir.
ASI mempunyai zat anti infeksi, mengarungi kejadian eksim topik dan proses menyusui menguntungkan ibunya dengan terdapatnya lactational infertility hingga memperpanjang chila spacing. 
(Yulianto, SKM, 2003)
ASI mengandung zat anti infeksi yang dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi hingga dapat menurunkan angka kematian kesakitan dan kematian diantaranya :
1. Imunoglobulin : Ig A, Ig G, Ig M, Ig D dan Ig E.
2. Lisozim : Enzim yang mempunyai fungsi bakteriostatik terhadap enterobakteria dan kuman gram negativ dan virus.
3. Laktoperoksidase : Enzim pembunuh strptokokus.
4. Faktor bifious : Karbohidrat yang mengandung nitrogen yang dapat mencegah pertumbuhan E. coli.
5. Anti stafilokokus : Merupakan asam lemak dan melindungi bayi dari stafilokokus.
6. Laktoferin dan transferin : protein pengikat zat besi.
7. Sel : makrofag dan netrofil dapat melakukan fagositosis terutama terdapat stafilokokus, E coly dan Candida Albicans.
8. Lipase : Zat anti virus
9. Komponen komplemen : Serum.

Produksi ASI pada 6 bulan untuk ibu gizi baik mencapai 600 – 700 ml/hr dan untuk ibu gizi kurang dibawah 600 ml/hr.
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi ASI adalah menu makanan ibu (kualitas) dan kemauan ibu/psikologis (kualitas).
Kebutuhan ASI untuk bayi normal kurang lebih 160 – 165 ml/KD BB/hr
(Yulianto, SKM, 2003)

II. Keuntungan ASI
a. Mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi (bila konsumsi cukup, kebutuhan gizi akan terpenuhi).
b. Segar dan steril. 
c. Tersedia setiap saat, ekonomis, praktis.
d. Tidak memberatkan alat pencernaan.
e. Mengandung Anti Body (Ig A yang merupakan anti diare).
f. Mengandung laktoferin sehinnga dapat menghambat E. Coly.

III. ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif (ASI saja) sejak lahir sampai usia 4 – 6 bulan (Recomendasi WHO – UNICEF). Setelah 4 – 6 bulan dapat diperkenalkan makanan pendamping, sedangkan ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun.

IV. Kandungan ASI
Kolostrum adalah ASI yang pertama keluar (0 – 1 minggu sesudah kelahiran) berwarna kekuning-kuningan dan kental.
Mengandung protein tinggi (laktalbumin, lactoglobulin), tinggi Na, K, Cl rendah karbohidrat dan lemak serta air.
Kolostrum juga mengandung antibody virus, bakteri (Ig A dan anti polio), jika dipanaskan akan menggumpal, sedangkan ASI tidak.
Kadar karbohidrat dan lemak rendah.
Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi.
 (Sudrayat Suraatmaja, hal 16)

V. Cara Pemberian ASI
1. Sedini mungkin (sejak awal kelahiran)
2. Sekehendak bayi
3. Bulan penyusunan tidak sesuka bayi dapat diatur tiap 3 jam pada siang hari dan tiap 4 jam pada malam hari.
4. Pengisapan sebaiknya bergantian kanan dan kiri.
5. Lama menyusu pada hari-hari pertama 5 – 10 menit dan 1 minggu pasca lahir 15 – 20 menit.
6. Pada ibu bekerja ASI dapat disimpan di tempat steril dan suhu yang optimal (pemberian jangan pakai dot tetapi pakai sendok).
(Yulianto, SKM, 2003)

VI. Lamanya Pemberian ASI
Misalkan antara susu kanan susu kiri :

         Susu Kanan Susu Kiri 
Jam 6 10 Mnt (Mulai) 5 mnt
Jam 9 5 Mnt 10 Mnt 
Jam 12 10 Mnt (Mulai) 5 mnt 
Jam 15 5 mnt 10 mnt
Jam 18 10 mnt (Mulai) 5 mnt 
Jam 21 5 mnt 10 mnt 

(Penerbitan dan Perpustakaan Biro V, Departemen Kesehatan RI, 51)


VII. Kontra Indikasi ASI
1. Pada ibu yang sehat tidak terdapat kontraindikasi
2. Bila bayi alergi ASI perlu dicari alergenya (contoh : laktosa)
3. Kontraindikasi ASI terjadi pada ibu yang mengalami sakit : malaria, tifus, TBC, gizi buruk, nefritis) dan ibu yang mengalami gagal jantung sebaiknya juga tidak menyusui bayinya.
4. Dalam kehamilan menyusui pemberian ASI tidak perlu dihentikan.
5. Bayi BBLR selain ASI perlu formula tambahan dan bagi bayi premature yang mempunyai BB lebih dari 2 kg dianjurkan untuk tetap diberi ASI.
(Yulianto, SKM, 2003)

VIII.
Zat-zat gizi Pada ASI 
1. Protein ASI lebih rendah dari protein susu sapi, untuk pertumbuhan bayi dan ginjal bayi, tetapi protein ASI ini walaupun lebih rendah namun lebih baik kualitasnya daripada protein susu sapi.
2. Lemak ASI lebih tinggi daripada lemak susu sapi, terutama asam lemak tak jenuh (asam linoleat), asam lemak rantai panjang (berperan dalam perkembangan otak), kolesterol.
3. Karbohidrat pada ASI terutama laktosa yang lebih tinggi dari susu sapi, yang merupakan sumber kalori bagi bayi.
Laktosa disini berfungsi untuk memberikan suasana asam di dalam usus bayi : - Menghambat pertumbuhan bakteri
- Memacu pertumbuhan bakteri yang memproduksi asam organik dan mensitesis vitamin.
- Memudahkan absorbsi kalsium, sehingga walaupun laktose pada ASI lebih tinggi daripada sapi, pada penderita diare ASI dapat diteruskan.
4. Vitamin pada ASI
Vitamin di dalam ASI adalah vitamin A, D dan C.
5. Mineral pada ASI
Yang penting disini adalah sebagian besar Fe dalam ASI terikat dengan protein, sehingga selain absorbsinya lebih mudah juga kuman yang memerlukan sukar untuk berkembang biak.
(Sudaryat Suraatmaja, 73)

Sumber : (Yulianto, SKM, 2003)

0 Response to " PENGERTIAN AIR SUSU IBU (ASI) "

Post a Comment