JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN INTELEGENSI

Pengertian Intelegensi



A. Pengertian Intelegensi 
Perbuatan yang sangat baik yang ternyata dalam suatu aktivitet yang efisien
Pengertian menurut :
1. Burt, kemampuan mengadakan sintesis, sebagai konsekuensi Burt membuat test inteligensi yang terkenal diantaranya test analogi yang merupakan pengamatan relasi dan rekonstuksi relasi analogi.
2. David Wechsler, kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara teratur serta mengolah dan menguasi lingkungan secara efektif.

B. Teori-teori Tentang Intelegensi 
1 Tekanan pada kwantitatif, setengah orang beranggapan bahwa inteligensi adalah semacam kumpulan atau jumlah dari sambutan-sambutan tertentu yang dapat dilakukan oleh seseorang.
2 Tekanan pada kwalitet, sangat bertentangan dengan teori yang bersifat kwantitatip tadi ialah teori yang menganggap inteligensi yang tinggi sebagai sesuatu yang sangat berlainan dari tingkah laku pada tingkat yang rendah.
3 Teori daya, teori yang sangat terkenal dalam abad-abad ke-18 dan ke-19 ialah teori yang menganggap intelegensi sebagai soal melatih atau mempertajam berbagai “daya” yang dianggap ada pada jiwa manusia.
4 Teori Dwi faktor dari Spearman, seorang ahli psikologi bangsa inggris yang bernama Charles Spearman mentest secara teliti sejumlah individu, dengan mempergunakan test-test yang disusun untuk mengetahui abilitet-abilitet seseorang dalam soal ilmu pasti, kesusasteraan, pengenalan kembali bermacam-macam bentuk dan lain sebagainya.

C. Aspek-Aspek Intelegensi
Aspek kecerdasan ini mencakup tiga macam kualitas, yaitu :
1 Yang berhubungan dengan sifat kerja mental; dalam hal ini dapat dibedakan adanya tiga kualitas berpikir, yaitu :
a. Berpikir produktif
b. Berpikir reproduktif dan 
c. Berpikir + produktif
2 Yang melengkapi taraf kebebasan intelektual; dalam hal ini dapat dibedakan adanya :
a.Yang tinggi taraf kebebasannya – bebas.
b. Yang rendah taraf kebebasannya – tak bebas. 
3 Yang melengkapi perbedaan-perbedaan dalam cara berpikir, dalam hal ini ada : 
a. Berpikir rendah dan lawannya berpikir sentetis dan 
b. Berpikir intuitif dan lawannya berpikir diskurtif. 

D. Macam-Macam Inteligensi
1 Inteligensi terikat dan bebas
Inteligensi terikat ialah inteligensi suatu makhluk yang bekerja dalam situasi-situasi pada palangan pengamatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera dipuaskan. Dalam situasi yang sewajarnya boleh dikatakan tetap keadaannya, maka dikatakan terikat. Perubahan mungkin dialami juga kalau perbuatannya senantiasa diulang kembali. Misalnya inteligensi binatang dan anak-anak yang belum berbahasa.
Inteligensi bebas, terdapat pada manusia yang berbudaya dan berbahasa. Dengan inteligensi orang selalu ingin mengadakan perubahan-perubahan untuk mencapai suatu tujuan. Kalau tujuan telah dicapai, manusia ingin mencapai tujuan yang lain lebih tinggi dan lebih maju. Untuk hal-hal tersebut manusia menggunakan inteligensi bebas.
2 Inteligensi menciptakan (kreatif) dan meniru (eksekutif)
Inteligensi mencipta ialah kesanggupan menciptakan tujuan-tujuan baru dan mencari alat-alat yang sesuai guna mencapai tujuan itu inteligensi kreatif menghasilkan pendapat-pendapat baru seperti : kereta api, radio listrik, kapal terbang dan sebagainya.
Inteligensi meniru penemuan orang lain, baik yang dibuat dan diucapkan maupun yang ditulis.

E.  Faktor-Faktor Yang Menentukan Inteligensi Manusia.
1 Pembawaan 
Inteligensi bekerja dalam suatu situasi yang berlain-lainan tingkat kesukarannya. Sulit tidaknya mengatasi persoalan ditentukan oleh pembawaan.
2 Kematangan
Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi dapat tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan berkembangnya inteligensi sedikit banyak sejalan dengan perkembangan jasmani, umur dan kemampuan-kemampuan lain yang telah dicapai (kematangannya). 

F. Tingkat-Tingkat Inteligensi
1 Distribusi Inteligensi 
Skor yang diperoleh para peserta pada test inteligensi berbeda-beda. Hal ini sama dengan perbedaan dalam tinggi badan, berat badan dan ciri-ciri kepribadian. Test inteligensi yang diberikan kepada anak-anak memberikan gambaran yang paling jelas mengenai keragaman dalam kemampuan mental pada populasi umum.
2 Kelemahan Jiwa
Ada berbagai definisi mengenai kelemahan jiwa, yaitu : kelemahan jiwa, sosial, ekonomi dan psikologis. Dalam arti ekonomi dan sosial orang yang tidak bergaul dalam masyarakatnya dan tidak mampu mencari nafkah dikatakan “lemah jiwa secara sosial”, sekalipun dalam test ia berinteligensi normal.
3 Inteligensi Taraf Tinggi
Anak-anak yang memiliki IQ diatas 120 biasanya digambarkan sebagai cerdas, anak dengan IQ 140 dan diatasnya digolongkan sebagai anak yang sangat cerdas.
4 Inteligensi Rata-rata
Pada kelompok anak-anak sekolah, kira-kira sekitar 65 persen akan ditemukan IQ antara 85 – 115. Anak-anak yang memiliki IQ dibawah 90 mempunyai kemungkinan yang kecil sekali untuk dapat menamatkan sekolah lanjutan yang termasuk baik, sedangkan anak-anak yang mempunyai IQ sekitar sekitar 80 jarang sekali ada yang dapat menamatkan sekolah melampaui kelas VI Sekolah Dasar.
5 Konstansi atau Keadaan Tetap IQ
Seperti telah kita ketahui, IQ merupakan ukuran kecerdasan atau kebodohan; IQ menunjukkan taraf kemajuan dan keterbelakangan seorang anak bila dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia.
6 Penelitian Mengenai Anak-anak Angkat
Peranan yang dimainkan oleh rumah tangga dan keluarga dalam menjadikan adanya perbedaan-perbedaan dalam IQ dapat dievaluasi secara tidak langsung dari test-test yang diselenggarakan terhadap anak-anak yang dibesarkan di dalam rumah tangga sebagai anak “kandung”.
7 Penyalahgunaan UM dan IQ
Seperti telah diutarakan dimuka, UM adalah ukuran yang cocok untuk di pergunakan pada anak-anak, karena UM menunjukan status anak yang dihubungkan dengan kelompok usianya.
8 Reliabilitan (keadaan dapat diandalkan) dan test-test kelompok.
Skor-skor yang diperoleh pada test-test kemampuan inteligensi kurang cermat dan kurang stabil bila dibandingkan dengan skor-skor yang diperoleh dari skala stanford – binet dan skala Wechsler – Belleveu.
9 Faktor-faktor Dalam Kemampuan Umum 
Penggunaan skor rata-rata atau skor keseluruhan dalam suatu test inteligensi mengandung anggapan bahwa soal-soal test mengukur kemampuan sebagai suatu unit atau kesatuan.
10 Keturunan dan inteligensi
Sampai sejauh mana penilaian test inteligensi seseorang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang dibawa sejak lahir dan yang diturunkan dan sampai sejauh mana dapat ditentukan dengan tepat sebagai pengaruh kesempatan dan lingkungan ? sayang sekali belum dapat diberikan jawaban yang pasti terhadap persoalan yang sering di diskusikan ini.

Sumber : David Wechsler

0 Response to " PENGERTIAN INTELEGENSI "

Post a Comment