JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN HIPOPITUITARISME

Pengertian Hipopituitarisme



A. PENGERTIAN
Hipopituitarisme adalah hiposekresi satu atau lebih hormon hipofise anterior pada orang dewasa penyebab yang tersering adalah suatu tomor hipofise yang menekan jaringan sensorik normal. (C. Long, Barbara, 1996 : 69).
Hipopituitorisme disebabkan gangguan produksi satu atau lebih hormon hipofise anterior yang dapat disebabkan oleh penyakit hipofisis atau hipotalamus. Insufisiensi biasanya mempengaruhi semua hormon yang normalnya disekresi oleh hipofisis anterior dan disebut sebagai “panhipopiturtorisme. (Price, sylvia Anderson, 2002 : 1216).

B. ETIOLOGI
Adapun etiologi dari penyakit hipopituitorisme karna adanya : 
1. Tumor hipofisis
2. Trombosis vaskuler yang mengakibatkan nekrosis kelenjar hipofisis normal 
3. Penyakit granulomatosa infiltratif.
4. Idiopatik atau penyakit yang bersifat autoimun
5. Perdarahan pasca partum
6. Inflamasi atau trauma akibat fraktur tengkorak
7. Destruksi hipotalamus oleh tumor otak primer
8. Infark/Inflamasi

C. PATOFISIOLOGI
Insufisiensi hipofisis pada umumnya mempengaruhi semua hormon yang secara normal disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. Sindrom klinis yang diakibatkan oleh panhiphopituitanisme pada anak-anak dan orang dewasa berbeda. Pada anak terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat akibat defisiensi pelepasan GH yaitu “Dwarfisme” hipofisis (kerdil). Selain itu sering pula ditemukan sebagai derajat insufisiensi adrenal dan hipofiroidisme.
Panhipopituitarisme terjadi jika terdapat kekurangan seluruh hormon hipofise anterior. Hal ini dapat terjadi akibat tumor hipofise, trauma atau penyakit atau dapat terjadi secara iatogenetik.
Hipopituitarisme merupakan komplikasi terapi radiasi pada bagian kepala dan leher,  sehingga menghilangkan semua stimulus yang secara normal diterima oleh kelenjar tiroid.

D. MANIFESTASI KLINIS
a. Pada anak-anak
Terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi pelepasan GH yaitu Dwarfisme hipofisis (kerdil), kegagalan perkembangan seksual remaja secara normal (LH dan FSH), berbagai insufiensi adrenal (ACTH), hipotiroidisme (TSH dan kulit pucat (MSH))
b. Pada orang dewasa terjadi penurunan pada hormon  
- GH : Sensifitas insulin, hipoglikemia
- LH dan FSH : Impotensi, menurunnya libido, massa otot, amenore
- TSH : Hipotiroidisme
- ACTH : Insufisiensi adrenal
- MSH : Kulit berwarna pucat  

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Biasanya fungsi target organ diperiksa pertama kali untuk mengkonfirmasikan dugaan adanya kekurangan atau kelebihan hormon melalui anamnesa dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan kortisol, T3 dan T4, estrogen atau testosteron biasanya merupakan pemeriksaan pertama jika diduga terdapat kelainan hipofise. Kemudian diikuti oleh pemeriksaan ACTH, TSH, FSH, LH, GH dan Prolaktin.
Tes provokasi dilakukan dengan menggunakan stimulus atau supresan hormon dan dengan melakukan pengukuran efeknya terhadap kadar hormon serum. Tost provokatif tidak dilakukan pada kelebihan atau kekurangan prolaktin karena kadar serum memberikan informasi data mengenai fungsi hipofise.

F. DATA PENUNJANG
1. Penurunan berat badan yang ekstrim
2. Pelisutan tubuh 
3. Atrofi semua kelenjar serta organ endokrin
4. Kerontokan rambut
5. Koma dan kematian

G. PENATALAKSANAAN 
1. Penatalaksanaan farmakologis
2. Terapi penggantian hormon
3. Pemeriksaan radiografik yaitu CT scan dan MRI yang penting karena adenoma hipofisis maupun hipersekresi pada orang dewasa.
4. Hipofisektomi atau pengangkatan kelenjar hipofisis operasi ini dilakukan untuk menghentikan progresivitas retinopati hemoragik dan menghindari kebutaan dan sebagai terapi untuk mengurangi nyeri tulang akibat metastasis lesi yang ganas dari payudara dan prostat.

Sumber : (C. Long, Barbara, 1996 : 69).

0 Response to " PENGERTIAN HIPOPITUITARISME "

Post a Comment