JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN HIPOTIROIDISME

Pengertian Hipotiroidisme 



A. Pengertian 
Hipotiroidisme merupakan keadaan yang di tandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan di ikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini ditandai oleh akibat kadar hormon tiroid di bawah nilai optimal (Smeltjer, 2001: 292).
Hipotiroidea adalah keadaan di mana terjadi kekurangan hormon tiroid yang bila terjadi pada bayi dan anak. Hipotiroidea menimbulkan kretenisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot terhambat, di sertai kemunduran mental karena sel-sel otot kurang berkembang (Irianto, 2004: 292).

B. Etiologi
Penyebab yang paling sering ditemukan pada orang dewasa adalah tiroiditis otoimun yaitu dimana sistem imun menyerang kelenjar tiroid. Gejala hipertiroidisme kemudian di ikuti gejala hipotiroidisme dan miksedema.
Hipotiroidisme juga sering terjadi pada pasien dengan riwayat hipertiroidisme yang menjalani terapi radioiodium, pembedahan atau preparat antitiroid. Kejadian ini paling sering di jumpai pada wanita lanjut usia, terapi radiasi untuk penanganan kanker kepala dan leher kini semakin sering menjadi penyebab hipotiroidisme pada lansia laki-laki karena itu pemeriksaan fungsi tiroid di anjurkan bagi semua pasien yang menjalani terapi tersebut (Smeltjer, 2001:1300).

C. Patofisiologi
Terdapat beberapa tipe hipotiroidisme bergantung pada lokasi timbulnya masalah penyakit, ini dapat di klasifikasikan sebagai : 
1. Primer, bila timbul akibat proses patologis yang merusak kelenjar tiroid atau
2. Sekunder, akibat defisien sekresi TSH hipofisis. Bergantung pada usia awitan hipotiroidisme penyakit ini dapat di klasifikasikan sebagai : 
a. Hipotiroidisme dewasa 
b. Hipotiroidisme juvenilis(timbulnya sesudah usia 1-2 tahun) atau 
c. Hipotiroidisme kongenetal atau kreafin di sebabkan oleh kekurangan hormon tiroid sebelum atau sesudah lahir.
Beberapa pasien dengan hipotiroidisme mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami atrofi atau tidak mempunyai kelenjar tiroid akibat pembedahan atau ablasi Radioisotop atau akibat distruksi oleh antibodi autoimun yang beredar dalam sirkulasi. Caacat perkembangan dapat juga menjadi penyebab tidak terbntuknya kelenjar tiroid pada kasus hipotiroidisme kongenetal. Goiter dapat terlihat pada pasien hipotiroidisme dengan dapat herediter dalam biosintetis hormontiroid, pada penderita seperti ini terjadi peningkatan pelepasan TSH  yang menyebabkan pembesaran tiroid. Goiter dapat juga terlihat pada penderita tiroidifis hashimoto, suatu penyakit autoimun yang infiltrasi limfosit dan destriksi kelenjar tiroidnya di kaitkan dengan anti tiroglobulin atau antibodi mikrosomal sel antitiroid, pasien dengan hipotiroidisme sekunder mungkin menderita tumor hipofisit lainnya (Sylvia A. Price, 2005:1231).
Istilah Miksedema mengacu kepada penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan dan subkutan dan interstisial lainnya. Meskipun miksedena terjadi pada hipotiroidisme yang sudah berlangsung lama dan berat istilah tersebut hanya tepat di gunakan untuk menyatakan gejala ekstrim pada hipotiroidisme yang berat.
Sedangkan koma miksedema menggambarkan stadium tipe yang paling akstrim dan berat di mana pasien mngalami hipotermi dan tidak sasdarkan diri. Koma miksedema dapat terjadi sesudah peningkatan letargi yang berlanjut menjadi stupor. Hipotiroidme yang tidak terdiagnosis dapat di pacu oleh infeksi/ penyakit sistematik lainnya atau oleh penggunaan preparat sedatif atau analgetik opioid. Dorongan respiratorik pasien akan terdepresi sehingga timbul hipoventilasi alveoler, retensi CO2 progresif, keadaan narkosis dan koma, semua gejala ini di sertai dengan kolaps kardiovaskuler dan syok memerlukan terapi yag agresif dan intensif jika kita ingin pasien tetap hidup, meskipun demikian dengan terapi yang intensif sekalipun, angka mortalitasnya tetap tinggi. (Smeltzer, 2005:1301).

D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis hipotiroidisme bentuk dewasa dan bentuk juvenilis antara lain lelah, suara parau, tidak tahan dingin dan keringat berkurang, kulit kering dan dingin, wajah membengkak, dan gerakan lamban. Aktifitas motorik dan intelektual lambat, dan relaksasi lambat dan refleks fendon dalam perempuan yang menderita hipotiroidisme sring mengeluh hiperminore. 
Hipotiroidisme kongenetal atau kretenisme mungkin sudah timbul sejak lahir atau menjadi nyata dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Manifestasi dini kretenisme antara lain akterus fisiologik yang menetap. Tangisan paru, konstipasi, somnolen dan ksulitan makan. Selanjutnya anak akan mengalami atau menunjukkan kesulitan untuk mencapai perkembangan normal. Anak yang menderita hipotiropiisme kongenital memperlihatkan tubuh yang pendek profil kasar, lidah menjulur keluar, hidung yang lebar dan rata, mata yang jaraknya jauh, rambut jarang, kulit kering, perut menonjol.
Pemeriksaan radiologi rangka menunjukkan tulang yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan, disegnesis epifisis, dan keterlambatan perkembangan gigi. Komplikasi utama dari hipotiroidisme kongenetal dan hipotiroidisme juvenilis yang tidak di ketahui dan tidak di obati adalah retardasi Keadaan ini dapat di cegah dengan memperbaiki hiperparatiroidisme secara dini (Sylvia, A, Price. 2005: 1231-1232)

E. Penatalaksanaan 
1. Secara umum penatalaksanaan hipotiroidisme adalah memulihkan metabolisme pasien kembali ke keadaan metabolik normal dengan mengganti hormon yang hilang yaitu levotiroksin sintetik (Syntroid atau levothroid) 
2. Pada hipotiroidisme yang berat dan koma miksedema yaitu dengan pemeliharaan fungsi vital.
3. Penggunaan obat golongan hipnotik sedatif secara tepat. Karena dalam dosis kecil sekalipun dapat menimbulkan keadaan somnolen dan berlangsung lebih lama daripada yang di perkirakan.
4. Penatalaksanaan keperawatan
a. Modifikasi Aktifitas
b. Pemantauan yang berkelanjutan 
Pemantauan tanda-tanda vital dan tingkat kognitif pasien di lakukan dengan ketat selama proses penegakkan diagnosa dan awal terapi.
c. Pengaturan suhu
d. Dukungan emosional
e. Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah 
F. Fokous pengkajian 
1. Riwayat penyakit 
2. Sejak kapan keluhan dirasakan 
3. TB/BB saat lahir 
4. Keluhan utama
a. Kelelahan fisik
b. Suara parau
c. Tidak tahan dingin
d. Keringat berkurang
e. Kulit dingin dan kering 
f. Wajah membengkak
g. Gerakan lambat
h. Hipermerore
i. Aktifitas motorik dan intelektual yang lambat 
j. Relaksasi lambat dan refleks tendon dalam
k. Somrolen
l. Konstipasi
m. Hidung lebar, rambut jarang dll.
5. Kaji adanya dampak perubahan fisik dan kemampuanklien memenuhi kebutuhan 
6. Data penunjang
a. Penelitian radiologi
b. Tes-tes laboratorium menunjukkan:
1) Kadar tiroksin dan T3 yang rendah
2) BMR rendah 
3) Peningkatan kolestrol serum 
4) Kadar TSH serum mungkin tinggi juga mungkin rendah bergantung pada jenis hiperparatiroidisme

Sumber : (Smeltjer, 2001: 292).

0 Response to " PENGERTIAN HIPOTIROIDISME "

Post a Comment