JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN DISLOKASI

PENGERTIAN DISLOKASI 



A. PENGERTIAN
Dislokasi adalah keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya (Mansjoer, 1999 : 349).
Subluksasi adalah deviasi dari hubungan normal antara rawan tulang yang satu dengan tulang lainnya pada suatu persendian (Sylvia, 1995 : 1197)
Dislokasi (luksasi/cerai sendi) merupakan suatu keadaan dimana terjadi perubahan dari letak permukaan tulang satu terhadap lainnya yang membentuk persendian. Bila permukaan sendi tak berhubungan satu sama lainnya disebut dislokasi (luksasi) sedangkan bila masih ada hubungan permukaan sendi satu sama lainnya disebut subluksasi (dislokasi = luksasi komplit, subluksasi = luksasi inkomplit) (Junaidi, 1982 : 384).
Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang membentuk sendi tak lagi dalam hubungan anatomis. Secara kasar tulang “lepas dari sendi”. Subluksasi adalah dislokasi parsial permukaan persendian (Suzanne, 2002 : 2355)

B. ETIOLOGI
1. Kongenital (terjadi sejak lahir) akibat kesalahan pertumbuhan paling sering terlihat pada pinggul.
2. Spontan atau patalogik, akibat penyakit struktur sendi dan jaringan sekitar sendi.
3. Traumatik, akibat cidera dimana sendi mengalami kerusakan akibat kekerasan. (Suzanne, 2002 : 2356)

C. TANDA DAN GEJALA
1. Nyeri
2. Perubahan kontur sendi
3. Perubahan panjang extremitas
4. Kehilangan mobilitas normal
5. Perubahan Sumbu tulang yang mengalami dislokasi (Suzanne, 2002 : 2356)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi untuk memastikan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur (Mansjoer, 1999 : 349).

E. PENATALAKSANAAN
Sendi yang terkena dimobilisasi saat pasien dipindahkan dislokasi direduksi (misal : bagian yang bergeser dikembalikan ke tempat semula yang normal) biasanya dibawah anestesia. Kaput tulang yang dislokasi harus dimanipulasi dikembalikan kerongga sendi. Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips, atau traksi dan dijaga tetap dalam posisi stabil. Beberapa hari sampi minggu setelah reduksi, gerakan aktif lembut tiga atau empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran gerak sendi. Sendi harus disangga diantara dua saat latihan. (Suzanne, 2002 : 2356).

F. FOKUS PENGKAJIAN
1. Nyeri
Batasan karakteristik
- Mayor
- Individu memperlihatkan atau melaporkan ketidaknyamanan.
- Minor 
- Respon autonom pada nyeri akut
- Posisi berhati-hati
- Raut wajah kesakitan
- Menangis, merintih
- Terasa sesak pada abdomen (Carpenito, 2000 : 42)
2. Mobilitas, kerusakan fisik
Batasan karakteristik
- Mayor
- Penurunan kemampuan untuk bergerak dengan sengaja dalam lingkungan (misal : mobilitas ditempat tidur, berpindah, ambulasi)
- Keterbatasan rentang gerak
- Minor
- Pembatasan pergerakan yang dipaksakan
- Enggan untuk bergerak (Carpenito, 2000 : 243).
3. Kurang pengetahuan
Batasan karakteristik
- Mayor 
- Mengungkapkan kurang pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan/ permintaan informasi.
- Mengekspresikan suatu ketidakakuran persepsi status kesehatan. 
- Melakukan dengan tidak tepat perilaku kesehatan yang dianjurkan atau yang diinginkan.
- Minor 
- Kurang integrasi tentang rencana pengobatan kedalam aktivitas sehari-hari.
- Memperlihatkan atau mengekspresikan perubahan psikologi (misal : asietas, depresi) mengakibatkan kesalahan informasi atau kurang informasi (Carpenito, 2000 : 223).

Sumber : (Mansjoer, 1999 : 349).

0 Response to " PENGERTIAN DISLOKASI "

Post a Comment