JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

DEFINISI GONORHEA

Definisi Gonorhea



A. PENGERTIAN
Gonorhea adalah penyakit infeksi yang disebabkan ole Neisseria Gonoreaea dan ditularkan melalui hubungan seksual. (Prawirohardjo Sarwono,2002)

B. ETIOLOGI
Gonorhea disebabkan oleh gonococcus yang ditemukan oleh Neisser tahun 1879. secara marfologis, gonococcus ini terdiri atas 4 tipe yaitu tipe I dan tipe II yang mempunyai fili-fili yang berupa virulen,  serta tipe III dan tipe IV yang tidak punya fili dan bersifat non virulen (FK-UI). Masa inkubasi / tunasnya 2 – 10 hari sesudah kuman masuk ke tubuh melalui hubungan seksual.

C. MANIFESTASI KLINIK
Masa gonore pada pria umumnya bervariasi antara 2 – 5 hari, kadang-kadang lebh lama karena pengobatan dari diri sendiri tetapi dengan dosis yang tidak atau gejala sangat samar sehingga tida diperhatikan. Pada wanita masa tunas sulit ditentukan karena pada umumnya asimptomatik. Tempat masuknya kuman pada pria di uretra menimbulkan uretritis paling sering adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar sehingga terjadi komplikasi. Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra dan sekitar anfisium uretra ekstenum, disuria, polakisuria, perasaan nyeri saat ereksi. Pada pemeriksaan tampak erifisium uretra eksternum merah, edema dan etropion.

Gambaran klinis dan perjalanan penyakit pada wanita berbeda karena perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin keduanya. Pada perempuan baik akut maupun kronis jarang ada kelebihan subjektif dan hampir tidak pernah ada kelainan objektif.
Gonore dibagi menjadi :
1. Gonore Akut
Gejala klinisnya : disuria, uretritis, servisitis dan kalpitis dengan keputihan banyak seperti nanah encer berwarna kuning atau kuning hijau.
2. Gonore Kronik
Gejala klinisnya : penyakit menjalar ke atas, endometritis, endosalpingitis dan pelvioperitonitis.

D. GEJALA KLINIS
Gejala klinis dari gonore yang akut adalah :
• Sakit sewaktu kencing dan sering kencing.
• Gatal pada vulva.
• Sekret yang purulen dari uretra, kelenjar para uretralis dan kalender bartolini.
• Sekresi yang mukopurulen dari servix.
• Rasa nyeri yang tidak seberapa nyata pada bagian bawah perut.
•  Demam yang tidak seberapa tinggi.
• Rahim yang nyeri jika ditekan.

Penyebaran infeksi ke tuba diikuti oleh gejala-gejala seperti :
• Nyeri yang lebih hebat pada kedua belah perut bagian bawah.
• Hypogastrium yang tegang.
• Cavum Douglas yang nyeri saat palpasi.
• Demam yang tidak teratur

E. DIAGNOSIS
Ditegakkan atas dasar anamnesis pemeriksaan klinis dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas beberapa tahapan :
1. Sediaan langsung
Pada laki-laki diambil dari daerah fosa nafikularis dan pada perempuan diambil dari uretra.
2. Kultur (biakan)
- Media transport.
- Media pertumbuhan.
3. Tes definitif
- Tes oxsidasi.
- Tes fermentasi.
4. Tes Beta – laktamase
5. Tes Thomson

F. PENGARUH GONORHEA TERHADAP KEHAMILAN DAN BAYI
Sering terjadi komplikasi pada trimester I yaitu salfingitis gonoroika, salfingo – ooforitis dan pelvioperionitis, yang disebabkan oleh bakteri yang  naik dari servix uteri ke endosalping. Pada permulaan kehamilan trimester II, bakteri dari servix uteri tidak dapat mencapai ke daerah endosalping karena korion sudah melekat dengan deciduas dan menutup cavum uteri. Sering dijumpai kemandulan anak satu (one child sterility) pada penderita / bekas penderita gonorhea. Juga konjungtivitis gonorhea neonatorum (Blenorea Neonatii) lahir prematur, lahir mati.

G. PENATALAKSANAAN
Antibiotik yang aman dan efektif, pilihan utamanya adalah Pinisillin dan Probenesid. Terapi pada gonore akut terdiri atas pemberian :
1. Penisillin G. Prokain
Penisillin G. Prokain dicampur dengan Aquabide, dosis 3 – 4,8 juta unit           dan 1 gram probenesid. Obat ini menutupi gejala sifilis. Kontra indikasi : alergi penisillin.
2. Ampisillin
Dosis 3,5 gram oral ditambah dengan 1 gram probened oral.
3. Tetrasiklin
Dosis 1,5 gram oral, diikuti oleh 500 mg 4 x 1 selama 4 hari, jika penderita peka terhadap penisillin. Pemakaian penisillin dan tetrasiklin dapat menyebabkan jenis-jenis gonokaktus menjadi resisten.
4. Spektinemisin
Dosis 2 gram IM. Terapi ini dianjurkan jika pengobatan dengan penisillin, ampisillin dan tetrasiklin gagal.

Terapi yang tidak danjurkan untuk ibu hamil adalah jenis antibiotik :
1. Kanamisin
2. Kuinolon 

H. PENCEGAHAN PENYAKIT GONORHEA
Cara profilaksis yang terbaik untuk menghindarkan infeksi ini adalah, menghindari hubungan sexual di luar pernikahan. Tetapi, pencegahan penyakit dengan cara tersebut tidak selalu dapat dilaksanakan.

Cara-cara berikut ini dapat dipergunakan :
1. Anak-anak muda harus diberi penerangan mengenai bahaya penyakit kelamin dan bagaimana cara pencegahan penyakit ini.
2. Coitus diluar pernikahan tanpa kondom harus segera diikuti dengan memberikan obat-obat yang efektif dalam dosis teraupetik dalam waktu 24 jam.
3. Di asrama-asrama militer, kondom-kondom dan cara-cara profilaktik lain harus disediakan dengan cuma-cuma.
4. Harus diadakan pengobatan cuma-cuma untuk tiap-tiap orang kena infeksi dan meminta pertolongan.

Sumber : Prawirohardjo Sarwono,2002

0 Response to " DEFINISI GONORHEA "

Post a Comment