JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN PERKEMBANGAN BIOPSIKOLOGIS MANUSIA

Pengertian Perkembangan Biopsikologis Manusia 



A. Pengertian 
Perkembangan Biopsikologis Manusia merupakan proses pematangan dan proses belajar dan pembawaan atau bakat.
Pematangan merupakan proses pertumbuhan yang menyangkut penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh sehingga mengakibatkan perubahan-perubahan dalam perilaku, terlepas ada atau tidak adanya proses belajar. 
Belajar merupakan mengubah atau mempelajari perilaku melalui latihan, pengalaman dan kontak dengan lingkungan, (Purwanto, Heri, 1999 : 23).
Perkembangan Biopsikologis manusia merupakan perkembangan rohani manusia yang dialami sejak ia lahir samapi menjadi dewasa dan terjadi perubahan secara terus menerus tetapi perkembangan itu tetap merupakan suatu kesatuan. Dan masa perkembangan itu adalah masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak sekolah, masa remaja, masa dewasa. (Zulkifli, 1999 : 5).
Perkembangan Biopsikologis Manusia merupakan perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum, secara sedikit demi sedikit meningkat.
Dapat dikatakan bahwa massa perkembangan anak terdapat ciri-ciri perkembangan antara yang satu dengan yang lain.
Cepat atau lambatnya suatu massa perkembangan dilalui, menjadi ciri yang menetap sepanjang hidupnya, bilamana tidak ada hal-hal yang bisa mempengaruhi proses perkembangan secara hebat, sehingga dapat mempengaruhi terlambatnya proses perkembangan (Gunarsa, 1945 : 57).

B. Massa-Massa Perkembangan Biopsikologis Manusia  
1. Menurut Purwanto 
a. Massa Kanak-Kanak
Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan menggantungkan diri oleh orang lain atau ibunya dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat berdiri sendiri.
Orang lain sangat berperan dalam proses perkembangan anak. Pengaruh orang tua dan lingkungan masa kanak-kanak ini tidak hanya berhenti di massa kanak-kanak saja melainkan berlangsung terus menerus sampai seumur hidup, khususnya pengaruh yang berupa pengalaman-pengalaman yang menegangkan, menakutkan, menggoncangkan dan membahayakan.
Dimasa Negativisme I dimulai pada umur 2 atau 3 tahun disit anak mulai melihat kemampuan-kemampuan tertentu pada dirinya.
Masa Negativisme II pada umur 5 dan 6 tahun, anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas (sekolah, dll). Anak mulai berpendapat dan mulai membantah dan tidak mau menuruti kata orang tua.
Masa Negativisme II ditandai dengan perilaku mengamuk, menangis, menjerit, merusak, menyerang, menyakiti dirinya sendiri dan ini dilakukan apabila kehendaknya tidak terpenuhi.
Terdapat ciri kepribadian, antara lain :
1) Tanggung jawab, terdapat pada anak sulung
2) Mudah bergaul, anak kedua atau tengah
3) Manja, anak bungsu
4) Aktif dalam kegiatan sosial, anak dari keluarga besar
5) Teliti dan hati-hati dalam keluarga besar.
6) Isolasi → hanya mau mengurus dirinya sendiri anak pada keluarga besar.
7) Tak bertanggung jawab, anak dalam keluarga yang terlalu besar.
8) Sakit-sakitan, anak yang menarik perhatian orang tua dan saudara-saudara yang lain.
b. Massa Remaja 
Remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Disini individu dalam situasi yang membingungkan, di satu pihak ia masih kanak-kanak tetapi di pihak lain harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Berusaha mencari identitas dirinya sendiri, mulai membantah orang tua, mulai berpendapat sendiri. 
Tingkatan perkembangan :
1) Masa prapuber : satu atau dua tahun sebelum masa remaja yang sesungguhnya. Anak menjadi gemuk dan pertumbuhan tinggi badan terhambat sementara.
2) Masa Puber atau masa remaja : perubahan-perubahan sangat nyata dan cepat. Masa ini lamanya berkisar antara 1,5 – 3,5 tahun.
3) Masa postpuber : pertumbuhan yang cepat sudah berlalu tetapi massa nampak perubahan-perubahan tetap berlangsung pada beberapa bagian badan.
4) Masa akhir puber : melanjutkan perkembangan sampai mencapai tanda-tanda kedewasaan.
c. Masa Dewasa
Memasuki alam kedewasaan
1) Suku Arapesh : Pria dan wanita berfungsi sama dengan ciri perilaku kewanitaan (dalam ukuran masyarakat umum) lemah lembut, pasif, resesif dan lain-lain.
2) Suku mundugumor : pria dan wanita berfungsi dengan ciri prilaku kejantanan, kasar, agresif dan seterusnya yang dimasyarakat kita umumnya merupakan perilaku pria.
3) Suku Tchambuli : fungsi pira dan wanita berbeda, tetapi merupakan kebalikan dari pada kebudayaan umumnya. Wanita lebih agresif dan yang mengatur pekerjaan sehari-hari. Pria lebih pasif, emosional dan tugasnya menjaga anak-anak.
d. Masa Tua
Problem utama orang tua adalah rasa kesepian dan kesendirian, cara untuk menghindari kegiatan secara mendadak :
1) Memberikan masa bebas tugas sebelum pensiun.
2) Memberikan pekerjaan yang lebih ringan sebelum pensiun.
3) Mencari pekerjaan lain dalam masa pensiun.
4) Melakukan kegiatan yang bersifat kegemaran dalam pensiun tersebut.

2. Menurut Zulkifli
a. Perkembangan dalam masa kanak-kanak
1) Motorik anak-anak
Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.
a). Motorik anak-anak dibandingkan dengan motorik orang dewasa.
- Cara memegang benda
- Cara berjalan
- Cara menyepak
b). Macam-macam motorik.
- Motorik statis → gerakan tubuh untuk memperoleh keseimbangan.
- Motorik ketangkasan → gerakan untuk melaksanakan tindakan yang berwujud ketangkasan dan ketrampilan.
- Motorik penguasaan → gerakan mengendalikan otot-otot, roman muka dan sebagainya.
2) Perkembangan bahasa 
a). Fungsi bahasa 
- Alat untuk menyatakan, ekspresi
- Alat untuk mempengaruhi orang lain
- Alat untuk memberi nama
b). Dorongan berbicara 
- Dorongan pernyataan (kundgabe) → dorongan untuk menyatakan kepada orang lain apa-apa yang terkandung dalam perasaan seseorang.
- Dorongan menguraikan (Auslosung) → dorongan untuk menguraikan apa-apa yang ingin dikatakannya.
- Dorongan menyampaikan (darstelleing) → dorongan untuk menyampaikan segala sesuatu yang menarik perhatiannya kepada orang lain.
b. Perkembangan dalam masa anak sekolah
1) Syarat-syarat masuk sekolah 
- Kondisi jasmani cukup sehat dan kuat untuk melakukan tugas disekolah.
- Ada keinginan belajar.
- Fantasi tidak lagi leluasa dan liar.
- Perkembangan perasaan sosial telah memadai.
- Anak mempunyai cukup pengalaman.
- Fungsi jiwa (daya ingatan, cara berfikir, pendengaran) baik.
- Matang untuk mulai belajar menulis, membaca, berhitung.
2) Perkembangan pengamatan
- Masa mengenal benda-benda sampai 8 tahun
- Masa mengenal perbuatan 8 s/d 9 tahun
- Masa mengenal hubungan 9 s/d 10 tahun
- Masa mengenal sifat 10 tahun keatas.
c. Perkembangan masa remaja
Anak umur 12 atau 13 tahun – 19 tahun.
1) Ciri-ciri remaja
- Pertumbuhan fisik
- Perkembangan seksual
- Cara berpikir kausalitas → menyangkutkan hubungan sebab dan akibat.
- Mulai tertarik dengan lawan jenis
- Terikat dengan kelompok
- Emosi yang meluap-luap.
2) Masa Pureal
Masa dimana anak tidak suka lagi diperlakukan sebagai anak tetapi ia belum termasuk golongan orang dewasa.
- Anak ingin diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
- Anak menganggap kekuasaan orang tua sebagai suatu hal yang sudah semestinya asalkan orang tua bertindak bikasana.
- Guru yang baik sikapnya sangat ditaati karena anak sudah kritis, tidak begitu saja menerima sesuatu.
3) Prapubertas
a). Masa negatif 
- Kemampuan bekerja turun
- Kewajiban dan hobinya diabaikan.
- Merasa gelisah dan kurang senang terhadap keadaan lingkungan.

b). Masa merindu puja
- Seseorang dipuja karena bentuk, sifat-sifat yang dimiliki.
- Pujaan itu berdasarkan nilai kultur yang didukung oleh individu itu sendiri.
- Rindu puja ditujukan kepada manusia yang menjadi idola.
- Rindu puja ditunjukan kepada manusia orang yang umurnya berbeda.
- Rindu puja ditunjukan kepada jenisnya sendiri/lawan jenis.
4) Masa Pubertas
- Pendapat lama ditinggalkan 
- Keseimbangan jiwanya terganggu 
- Suka menyembunyikan isi hatinya.
- Masa bangunnya perasaan kemasyarakatan.
- Perbedaan sikap pemuda dengan sikap gadis.
5) Masa Adolesen
- Menerima keadaan fisik sendiri 
- Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
- Adanya perkembangan sek.
3. Menurut Gunarso
a. Menurut Ariestoteles (384 – 322 sebelum masehi)
1) Periode anak kecil (kleuter), usia sampai 7 tahun.
2) Periode anak sekolah, usia 7 – 14 tahun 
3) Periode pubertas (remaja), usia 14 - 21 tahun
b. Menurut Comenius
1) Masa sekolah ibu, sampai usia 6 tahun
2) Masa sekolah bahasa ibu, usia 6 – 12 tahun
3) Masa sekolah bahasa latin, usia 12 – 18 tahun
4) Masa sekolah tinggi, usia 18 – 24 tahun

c. Menurut ch. Buhler 
1) Masa pertama, usia sampai 1 tahun
2) Masa kedua, usia 2 – 4 tahun
3) Masa ketiga, usia 5 – 8 tahun 
4) Masa keempat, usia 9 – 13 tahun
5) Masa lima 14 – 19 tahun.

d. Menurut Kohnstamm
1) Masa vital (penyusu), sampai usia satu setengah tahun.
2) Masa anak kecil (estetis), 1½ - 7 tahun
3) Masa anak sekolah (intelektual), 7 - 14 tahun  
4) Masa remaja, 14 - 21 tahun
5) Masa dewasa (matang), 21 tahun ke atas.

e. Menurut Oswald Kroh
1) Trotz periode pertama
Masa menentang (3 tahun)
2) Trotz periode ke dua
Masa keserasian (12 - 14 tahun) 
3) Trotz periode ke tiga
Masa kematangan (masa remaja 14 - 20 tahun)

f. Menurut Jean Piaget
1) Fase sensori motori
2) Fase pra operasional
3) Fase operasional konkrit
4) Fase operasional formal
- Fase sensori motori → aktivitas kognitif didasarkan pada pengalaman langsung panca indra, aktivitas belum menggunakan bahasa.
- Fase pra operasional → anak tidak terikat lagi pada lingkungan sensori, mampu menyimpan tanggapan, anak meniru orang lain, suka bercerita tentang hal-hal yang fantastis.
- Fase operasi konkret → anak berfikir konkret dan logis, anak berpikir harfiah.
- Fase operasi formal → mampu mengembangkan pola berfikir formal, logis, rasional dan abstrak mampu menangkap arti simbolis, kiasan dan meyimpulkan suatu berita.

C. Metode-Metode Penelitian Perkembangan Anak 
1. Observasi 
Cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka waktu tertentu atau pada suatu tahapan perkembangan tertentu.
- Observasi alami (Natural Observation) adala bilamana peneliti melakukan semua pencatatan tanpa mengubah suasana atau mengontrol dalam situasi-situasi yang direncanakan.
Misalnya : observasi dilakukan jam sekian ― jam sekian, apa saja yang dilakukan anak. 
- Observasi terkontrol (Controlled Observation) adalah bilamana lingkungan tempat, anak berada diubah sedemikian rupa sesuai denga tujuan penelitian, sehingga bermacam-maca reaksi tingkah laku anak diharapkan akan timbul.
Misalnya : seorang anak yang ingin diketahui mengenai reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan pergaulan.
2. Metode Eksperimen 
Metode ini tidak mudah dilakukan karena obyek penelitiannya adalah anak-anak, maka tidak bisa mengubah lingkungan tertentu sebebas-bebasnya, sehingga merangsang timbulnya reaksi tertentu pula dan yang tidak manusiawi. Kesulitan lain yaitu perlunya memperhatikan variabel-variabel seteliti mungkin (Independent Variable) yang mempengaruhi Dependen Variable
3. Metode Lintas Penampang (Cross – Sectional)
Metode yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Keuntungan metode ini mudah diperolehnya kelompok yang besar, waktu penelitian singkat dan tidak terlalu rumit.
4. Metode Jangka Panjang (Longitudional)
Metode jangka panjang ini sesuai untuk penelitian mengenai kontinuitas dan diskontinuitas aspek-aspek psikis seperti ketergantungan, agresivitas dan inteigensi.
- Metode tersebut memungkinkan melakukan analisa terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.
- Memungkinkan mengetahui gangguan-gangguan dalam perkembangan baik secara pribadi maupun dalam kelompok.
- Memungkinkan melakukan analisa terhadap hubungan antara proses pertumbuhan, baik aspek kematangan maupun pengalaman, karena data yang diperoleh berasal dari anak yang sama.
5. Metode Silang Budaya (Cross Cultural)
Metode ini banyak dilakukan untuk mengetahui perbedaan-perbedaan atau persamaan pada perkembangan anak pada beberapa latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Baik melalui percobaan maupun test, pengumpulan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan cara pengumpulan data lainnya untuk diolah dan dianalisa persamaan dan perbedaannya. (Gunarsa, 1934 : 59 – 70).

Sumber : (Gunarsa, 1945 : 57).

0 Response to " PENGERTIAN PERKEMBANGAN BIOPSIKOLOGIS MANUSIA "

Post a Comment