JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

Pengertian Kelebihan Volume Cairan 



A. Pengertian
Kelebihan volume cairan adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau beresiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial. (Carpenito, 2001 : 142)
Cairan yang berlebihan tertahan didalam tubuh yang normal disebut overhidrasi. Ini merupakan kelebihan air tanpa peningkatan kadar elektrolit (hiotonis kelebihan cairan) atau terjadi kenaikan air dan elktrolit-elektrolit. (kenaikan cairan isotonis). (C. Long 1996 : 162)

B. Etiologi
1. Mekanisme pengaturan yang berubah
a. Gagal jantung kongestif
b. Sinosis hati
c. Sindrom nefnotik
2. Gagal ginjal
3. Sindrom cushing, terapi kortikosteroid
4. Kelaparan (Hipoalbuminemia)
5. Infus larutan garam intra vena secara cepat (Price, 1995 : 308)

C. Tanda dan Gejala
Tanda yang timbul antara lain :
1. Adanya edema (Perifer, Sakral)
2. Kulit menegang, mengkilap
3. Masukkan cairan lebih banyak dari pada haluaran
4. Sesak napas
5. Kenaikan berat badan (Carpenito, 2001 : 143)

D. Patofisiologi
Edema diartikan sebagai akumulasi cairan di dalam ruang interstisial yang menimbulkan tekanan positif. Jadi edema dapat timbul karena :
1. Peningkatan tekanan dalam kapiler
2. Penurunan tekanan osmotik 
3. Peningkatan tekanan osmotik di dalam 
Mekanisme yang sama yang menimbulkan edema di dalam ruang intenstisial dapat menimbulkan pemngumpulan cairan pada ruang yang potensial, itu adalah ruang-ruang diantara dua membran yang biassanya hanya terisi rembesan cairan. Ruang utma untuk cairan adalah ruang intrapleural (dinding paru-paru dan dinding thorax). Pericardical (jantung dan kandung jantung). Potensial (dinding usus dan dinding abdomen), dan ruang-ruang sendi. Jumlah besar cairan juga berkumpul pada daerah trauma, luka bakar, dan luka bedah. Bila cairan terkumpul secara tidak wajar pada salah satu ronggatersebut, kondisi tersebut disebut pengantongan cairan ketiga.
Gejala-gejala pengumpulan cairan pada ruang-ruang tersebut biasanya akibat tekanan cairan yang berkumpul terhadap organ atau struktur yang berhubungan. Jumlah cairan yang banyak dapat terkumpul pada rongga peritoneal (ocites). Cairannya mengandung banyak protein dan elektrolit. Akumulasi cairan di dalam jumlah besar pada seluruh jaringan tubuh disebut Anasarka. (Long, 1996 : 163)
Edema adalah penumpukkan cairan intertisial yang berlebihan. Edema dapat terlokalisir (seperti pada inflamasi setempat dan abstruksi) atau generalisata (seluruh tubuh), sehingga cairan interstisial tertimeun pada hampir semua jaringantubuh. Edema dapat timeul karena tekanan hidrostatik kapiler yang meningkat, tekanan osmotik koloid yang menurun, permeabilitas kapiler yang meningkat atau obstruksi aliran limfatik.
Retensi natrium oleh ginjal yang menyebabkan edema terjadi melalui satu atau dua mekanisme utama respon terhadap berkurangnya volume sirulasi efektif satu atau difungsi ginjal primer. Volume sirkulasi efektif adalah istilah yang tak dapat terukur yang mengacu pada cairan intravaskuler yang efektif berfungsi pada jaringan. Umumnya besar volume ini berbanding lurus dengan crah jantung. Oeh karena itu, jika curah jantung menurun, gunjal akan menahan natrium dan air dalam usahanya untuk memulihkan volume sirkulasi. Penurunan dari volume sirkulsai efektif dianggap merupakan mekanisme yang bertanggung jawab atas rentensi natrium oleh ginjal pada gagal jantung kongesif, sirosis hati, dan sindrom nefrotik. Pada keadaan-keadaan tersebut, fungsi ekskresi ginjal secara intrinsik normal, dan peningkatan reabsorsi diduga merupakan akibat rangsangan sistem saraf simpatik dan sistem renin angrotensin-Aidosteron. Ginjal bertindak seakan terjadi kekurangan volume cairan ECF yang sesungguhnya, dan menahan natrium dan air meskipun terjadi penumpukkan cairan yang banyak pada ruangan intersial.
Edema yang terjadi pada gagal ginjal lanjut merupakan akibat kerusakan intrinsik dan fungsi ginjal. Keadaan lain yang disertai kelebihan volume cairan ekstraseluler adalah sindrom custing atauterapi kortikosteroid diman aterjadi peningkatan aktivitas Al-dosteron. Kelaparan yang menyebabkan edema. Pemberian larutan garam intravena secara cepat juga dapat mengakibatkan hipervolemia (Price, 1995 : 307-308)

E. Penatalaksanaan
Penanganan kelebihan volume cairan dan edema membutuhkan pemahaman semua faktor, baik yang primer maupun sekunder yang mengakibatkan gangguan dan jika mungkin menangani sebab-sebab yang mendasarinya. Hampir semua langkah penanganan bertujuan untuk membatasi pemasukkan natrium dan air.
Timbulnya edema paru akut dengan hiposekma adalah keadaan yang mengancam nyawa yang membutuhkan penanganan segera, yaitu dengan mengurangi preload (beban yang masuk jantung) dan memulihkan pertukaran gas secepat mungkin. Usaha-usaha yang dilakukan meliputi meletakkan pasien pada posisi fowler tinggi, dan pemberian morfin, diuretik yang bekerja cepat seperti furosimis dan oksigen.
Gagal jantung kongestif umumnya diatasi dengan digitalis, deuretik, dan pembatasan asupan natrium dalam diet. Sinosis hati ditangani dengan diet rendah garam dan diuretik. Pemberian kortikosteroid pada pasien-pasien dengan sindrom nefrotik dapat menghilangkan proteinurra, dan dengan demikian memperbaiki keadaan hipoalbuminemia yang gagal merupakan mekanisme primer penyebab edema. (Price, 1995 : 309)


Sumber :  (Carpenito, 2001 : 142)

1 Response to " PENGERTIAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN "