JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN KARSINOMA HEPATOSELULER

Pengertian Karsinoma Hepatoseluler 



A. PENGERTIAN 
Karsinoma hepatoseluler (KHS) merupakan tumor ganas hati primer yang paling sering ditemukan. (Inayah Iin, 2004 : 102).
Tumor primer seperti halnya tumor yang menjadi kanker beberapa jenis kanker berasal dari dalam hati. Jenis-jenis tersebut yang disebut tumor primer hati biasanya terjadi paa penderita penyakit hati yang kronis dan paling sering pada penderita sirosis hepatitis. (Hartono Andry : 1197).

B. ETIOLOGI 
Penyebab KHS belum diketahui secara pasti, beberapa faktor yang diduga sebagai penyebabnya adalah :
1. Virus hepatitis B 
2. Sirosis hepatitis 
3. Alfatoksin (aspergilus flavus)
4. Infeksi clonorchiasis
5. Metasfase Ca mamae dan Ca paru 
(Inayah Iin, 2004 : 103)
Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur teralalu malam dan bangun terlalu siang
2. Tidak BAB di pagi hari
3. Pola makan yang terlalu berlebihan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Alfatoksin (aspergilus flavus)

C. PATOGENESIS
Infeksi hepatitis B atau C yang menimbulkan peradangan sel hati. Peradangan ini menimbulkan nekrosis pada daerah yang luas, terjadi kolapi lobus hati yang memacu timbulnya jaringan parut di sertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati jaringan parut ini dapat menghubungkan antara porta yang satu dengan yang lainnya atau dengan sentral, nodul yang timbul menyebabkan percabangan pembuluh hepatitis, gangguan aliran darah pora dan hipertensi portal. (Inayah Iin, 2004 : 105)

D. MANIFESTASI KLINIKS
Gejala kliniks bervariasi pada umumnya di bedakan atas enam tipe :
1. Klasik : ditandai dengan malaise, anoreksia, BB menurun, perut, terasa penuh, nyeri epigastrum, hati membesar, asites.
2. Demam : gejala utama demam menggigil, perasaan lemah, nyeri perut kanan atas.
3. Abdomen akut : mula-mula tidak bergejala, kemudian tiba-tiba terjadi nyeri perut hebat, mual, muntah, tekanan darah menurun sampai terjadi rejatan. Biasanya hal ini karena adanya perdarahan tumor.
4. Ikterus : tumor memberi gejala ikterus obstruktif 
5. Metastatik : tanda metastatis  pada tulang kadang-kadang tanpa teraba masa tumor di hati.
6. Tersamar : ditemukan secara kebetulan pada laparatom dan pemeriksaan lain.
 
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG adalah suatu cara pemeriksaan hati dengan mempergunakan ultrasonografi. Cara pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan penyaring yang paling sederhana untuk kanker hati.
2. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar AFP pada peningkatan AFP patut dicurigai adanya kanker hati.
3. Pada biopsi jaringan hati dilakukan pengambilan contoh jaringan hati untuk diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini dilakukan jika ditemukan kelainan yang mencurigakan pada pemeriksaan USG.
4. CT Scan Hati.

F. PENATALAKSANAAN
1. Kemoterapi
a. 5 fluoro urasil (5 FU)
b. Adriamisin
2. Radiasi
Radiasi pada jaringan Ca kurang sensitif sedangkan pada jaringan normal sensitif.
3. Embolisasi
TAE (Transcatheter Hepatic Artery Embolization)
4. Pembedahan 
Biasanya berhasil terutama jika Ca kecil dan hanya satu lobus
(Noor Syaifullah : 315)

G. FOKUS PENGKAJIAN
1. Keluhan utama
2. Riwayat perawatan
3. Pola fungsi pemeriksaan fisik
a. Aktifitas/istirahat
1) Kelemahan 
2) Letargi
b. Eliminasi
1) Feces warna tanah liat
2) Urine gelap pekat 
c. Makanan/cairan
1) Anoreksia, mual, muntah
2) Penurunan BB 
d. Nyeri/kenyamanan
1) Nyeri tekan abdomen pada kuadran kanan atas.
e. Neurosensori
1) Halusinasi, koma
f. Pernapasan
1) Dipsnea
2) Ekspansi paru terbatas (asites)
g. Keamanan
1) Pruritus
2) Demam

H. FOKUS INTERVENSI
1. Gangguan kebutuhan nutrisi b.d anoreksia
a. Dorong pemberian makan sedikit tapi sering
b. Ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori
c. Pantau BB pasien
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d mual muntah
a. Awasi haluaran dan masukan 
b. Kaji tanda dehidrasi
c. Kolaborasi tim medis dengan pemberian 
- Cairan parenteral
- Antiemetik 
3. Gangguan nyaman nyeri b.d adanya massa
a. Mengkaji nyeri (P Q  R  S  T)
b. Latih Pasien tehnik mengatasi nyeri (distraksi, relaksasi, masase, kompres)
c. Kolaborasi medis dengan pemberian analgetik 
4. Gangguan integritas kulit b.d pruritus dan lesi
a. Berikan perawatan lesi yang tepat
b. Kaji ukuran, warna, kedalaman lesi
5. Gangguan body image b.d ikterik
a. Dukung dan dorong pasien dengan memberikan perawatan yang positif
b. Dorong keluarga untuk berpartisipasi pada perawatan
c. Bantu pasien untuk mengatasi perubahan pada penampilan
6. Gangguan pola napas
a. Beri pasien posisi semi fowler
b. Kaji tanda-tanda hipoksia
c. Berikan oksigenasi

I. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi

Sumber : (Inayah Iin, 2004 : 102)

0 Response to " PENGERTIAN KARSINOMA HEPATOSELULER "

Post a Comment