JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN SARKOMA OSTEOGENIK

PENGERTIAN SARKOMA OSTEOGENIK



A. PENGERTIAN 
Sarkoma osteogenik atau osteosarkoma merupakan neuplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang  panjang terutama lutut. Kasus sarkoma osteogenik paling banyak menyerang anak remaja dan mereka yang baru menginjak masa dewasa, tetapi dapat juga menyerang penderita paget yang berusia lebuh dari 50 tahun (Sylvia A. Price, 1995 : 1213).
Osteosarkoma adalah tumor tulang malignan utama yang paling sering fatal dan paling umum terjadi kondisi ini dikarakteristikan metafase hematogen dani keparu. Tumor menimbulkan angka martilitas tinggi karena sarkoma sering telah menyebar keparu pada saat pasien mencari pengobatan sarkoma osteogenik tampak lebih sering pada pria dengan kelompok umur 10 sampai dengan 25 tahun (pada tulang yang sedang cepat) dan pada kelompok lebih tua yang menderita penyakit paget oleh karena pjanan Radiasi. (Brunner dan Suddat, 2001 : 2347).

B. ETIOLOGI
Belum diketahui 

C. MANIFESTASI KLINIS
Sarkoma ini dimanifestasikan oleh nyeri, bengkak, keterbatasan gerak dan penurunan berat badan. Masa tulang dapat diraba, lunak dan terfiksasi dan peningkatan suhu kulit diatas masa dan distensi vena. (dr. Sapta H dan Fitri H Susanto, S.Kep, 2001 : 101)
Dapat tanpa gejala atau dapat juga nyeri (ringan dan kadang-kadang sampai konstan dan berat), kecacatan yang bervariasi dan pada suatu saat adanya pertumbuhan tulang jelas kehilangan berat badan, malaise dan demam dapat juga terjadi.
Bila terjadi kompresi korda spinalis dapat berkembang lambat atau cepat. Defisit Neurologik (misal : nyeri progresif, kelemahan parastesia, retensi urin). (Brunner dan Suddat, 2001 : 2347).
Gejala umum dari penyakit ini adalah nyeri yang disertai distruksi tulang dan erosi. (Sylvia A Price dan Larraine M. Wilson, 1995 : 1213).

D. PATOFISIOLOGI
Adanya tumor tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respon osteolitik (destruksi tulang) atau respon osteoblastik (pembentukan tulang) beberapa tumor sering terjadi dan lainnya ada yang sering mengancam jiwa. (Brunner dan Suddart, 2001 : 2347).
Penampakan luar dari Sakoma Osteogenik adalah bervariasi. Bisa berupa osteolotik dimana tulang telah mengalami perusakan dan jaringan lunak di invasi oleh tumor atau osteoblastik sebagai akibat pembentukan tulang sklerotik yang baru. Periosteum tulang yang baru ditimbun dekat tempat lesih dan pada hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya suatu bangunan yang berbentuk keganasan tulang yang lain. Tetapi yang bersifat khas untuk Sarkoma Osteogenik. Tumor ini sendiri dapat menghasilkan suatu pertumbuhan tulang yang bersifat abortif. (Sylvia A.Price dan Lorraine M. Wilson, 1995 : 1213).

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium atau diagnostik untuk menegakkan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan radiologi pada tulang dan dada, pemindahan tulang atau ST Scan, pemeriksaan alkalin, asam fosfat meninggi, serrum calsium menurun, urin calcium meninggi (dr. Sapto H Dan Fitri H Susanto, S.Kep, 2001 : 101).

F.  PENATALAKSANAAN 
Penatalaksanaan medis meliputi biopsi, amputasi, agen anti neoplatik, terapi radiasi, analgetika, transquilizer, diet, aktivitas dan imbolitas tungkai. 
Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau pengangkatan tumor.
1. Eksisi bedah (berkisar dari eksisi lokal sampai amputasi dan disertikulasi).
2. Radiasi bila tumor bersifat radiosensitif
3. Kemoterapi (preperatifm, pasca operatif dan ajukan untuk mencegah mekromertastasis).
(Brunner dan Suddart, 2001  2347)

G. KOMPLIKASI
1. Batuk Hemoptisis (karena metastase ke sistem pernafasan)
2. Fraktur patologis 
3. Infeksi
4. Pelanggaran atau distensi dislokasi protensis
5. Non union alograf 
6. Devitalisasi kulit dan jaringan lunak
7. Fibrosis sendi 
8. Kambuhan tumor 
(Brunner dan Suddart, 2001  2347)

H. PENGKAJIAN FOKUS
1. Keluhan utama
2. Riwayat keperawatan 
3. Pola fungsi dan pemeriksaan fisik meliputi :
a. Palpasi masa dengan perlahan 
b. Ukuran dan pembengkakan jaringan lunak yang berkaitan 
c. Nyeri dan nyeri tekan 
d. Pengkajian status neurovaskuler rentang gerak ekstrimitas 
e. Mobilitas pasien dan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari.


Sumber : (Sylvia A. Price, 1995 : 1213).

0 Response to " PENGERTIAN SARKOMA OSTEOGENIK "

Post a Comment