JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN KOLESISTITIS

Pengertian Kolesistitis



A. Pengertian
Kolesistitis adalah inflamasi akut atau kronis dari kandung empedu. (Doenges, 1999 : 521)
Radang kandung empedu (kolesistitis akut) adalah reaksi imflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan.
(Pridady, 1996 : 377)
Kolesistitis kronik adalah suatu keadaan dimana mukosa dan jaringan tot polos kandung empedu diganti dengan jaringan ikat, sehingga kemampuan memekatkan empedu hilang.
(Mansjoer, 1999 : 512)

B. Etiologi
Umunya kolesistitis disebabkan oleh bantu empedu, sumbatan batu empedu pada duktus sistikus menyebabkan kandung empedu dan gangguan aliran darah limfe, bakteri komensal kemudian berkembang biak, penyebab lain adalah kuman-kuman seperti eseheriehia, salmonella typhosa, cacing askaris, atau kerana pengaruh enzim-enzim pankreas.
Enzim-enzim pankreas : 
- mailase : KH menjadi dekstrim dan maltosa
- Lipase : Lemak menjadi gliserol dan asam lemak
- Protese : Protein menjadi peptida dan asam amino
(Mansjoer, 1999 : 551)

C. Patofisiologi
Batu empedu yang terbentuk dari kolesterol masuk kekandung empedu yang menyebabkan distensi kandung empedu dengan gangguan aliran darah dan limfe sehingga terjadi nyeri perut disebelah kanan, emam dan inkterus. (Masjoer, 1999 : 551)
Penyebab lain adalah kuman-kuman seperti Escheriechia eoli, Salmonella typhosa dan cacing askaris yang masuk kekandung empede sehingga terjadi bengkak dan berkibat nyeri perut bagian kanan atas (B. Cooper, 1996 : 297)

D. Manifestasi
1. Gangguan pencernaan, mual dan muntah
Lambung tertekan kalau dimasukkan makanan akan mual dan muntah
2. Nyeri perut kanan atas atau kadang-kadang hanya tidak enak di epigastrum (bagian tengah atas perut)
3. Nyeri menjalar kebahu dan subskapula
4. Demam dan ikterus
5. Gejala nyeri perut bertambah bila makanan banyak lemak.
(Karena pada kandung empedu terjadi distensi)
Pada pemeriksaanfisik didapati tanda-tanda llokal seperti nyeri tekan dan derfans muskular, kadang-kadang empedu yang membengkak dan diselubungi ometum dapat teraba. Nyeri tekan diertai tanda-tanda peritonotis lokal. Tanda murphy terjadi bila inspirasi maksimal terhenti pada penekanan perut keatas. (Mansjoer, 1999 : 551)

E. Pemeriksaan Penunjang
Leukositosis, hiperbilirubinemia ringan dan peninggian fosfatase alkali dengan foto polos radiologi kadang-kadang terlihat batu empedu hasil yang lehih baik dan pasti dilakukan dengan ultrasonografi (USG) abdomen. (Mansjoer, 1999 : 511)

F. Komplikasi
Bisa terjadi gengren (kematian jaringan tubuh setempat karena ganguan peredaran darah), perforasie (perlubangan), empiema (penanahan dalam rongga badan, biasanya didalam rongga dada dikarenakan radang), pankreatitis dan kolangitis (Mansjoer, 1999 : 511)
Komplikasi terburuk bila disertai perforasi dan infeksi didalam rongga perut, karen dapat mengakibatkan shoek dan kematian (B. Cooper, 1996 : 298)

G. Penatalaksanaan
1. Konservatif pada keadaan akut
a. Bila penyakit berat, pasien perlu dirawat dan diberi cairan per infus
b. Istirahat baring
c. Puasa, pasang pipa nasogastik
Untuk penghilang gejala muntah atau untuk memungkinkan mengalami pankreatitis
d. Analgesik, antibiotik
2. Bila gagal dengan pengobatan konservatif atau terdapat toksemia yang progesif perlu dilakukan koleksistektomi.
Hal ini perlu untuk mencegah terjadinya komplikasi sebaiknya koleksistektomi dikerjakan pula pada serangan yang berulang-ulang
3. Diit rendah lemak
- Lemak I bida buah-buahan dan minuman manis diberikan selama 2 – 3 hari
- Lemak II makan lunak atau makanan biasa
Diit rendah lemak untuk mengurangi kontraksi kandung empedu

Sumber : (Doenges, 1999 : 521)

0 Response to " PENGERTIAN KOLESISTITIS "

Post a Comment