JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

DEFINISI KELEMBABAN DAN PENCAHAYAAN

Kelembaban dan Pencahayaan  



A. Kelembaban
1. Definisi Kelembaban
Kelembaban merupakan banyaknya kadar air yang terkandung dalam udara dan biasanya dinyatakan dalam prosentase (Agus Riyanto dalam Evi Wulandari, 2013).
Penyebaran penyakit dapat terjadi karena adanya pencemaran udara yang didalamnya terkandung kapang. Pengaturan kelembaban sangat penting dalam ruangan. Kelembaban tinggi dan debu dapat menyebabkan kapang dan kontaminan biologis lainnya berkembang biak. Tingkat kelembaban relatif yang terlalu tinggi dapat mendukung pertumbuhan dan penyebaran polutan biologis penyebab penyakit. Kelembaban yang terlalu tinggi maupun rendah dapat menyebabkan suburnya pertumbuhan mikroorganisme.

2. Sumber Kelembaban
Kontruksi gedung atau ruangan yang tidak baik seperti atap yang bocor, lantai dan dinding yang tidak kedap air, serta kurangnya pencahayaan baik buatan maupun alami.

3. Dampak Kelembaban
Kelembaban relatif udara yang rendah dapat menyebabkan iritasi membran mukosa, mata kering dan gangguan sinus, sedangkan kelembaban relatif udara yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme (Laila Fitria dkk, 2008:79). Hal ini sesuai penelitian yang dilakukan M. Tahir Abdullah dan Buraerah Abdul Hakim pada tahun 2011 tentang  lingkungan fisik dan angka kuman udara ruangan di RSU Haji Makasasar yang menyatakan bahwa kelembaban relatif berhubungan langsung dengan angka kuman udara ruangan. 

B. Pencahayaan
1. Pengertian Pencahayaan
Pencahayaan atau penerangan merupakan salah satu komponen agar pekerja dapat mengamati benda yang sedang dikerjakan secara jelas, cepat, nyaman dan aman. Lebih dari itu penerangan yang memadai akan memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan (Heru Subaris dan Haryono, 2008:33). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X//2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit, standar pencahayaan di ruang rawat inap antara 300-500 Lux.

2. Faktor yang Mempengaruhi Pencahayaan
a. Sumber cahaya
Berbagai jenis sumber cahaya yang dapat di pakai dan pada saat ini digunakan antara lain ; lampu pijar, lampu TL (lampu pelepasan listrik) dan sumber cahaya alami (Heru Subaris dan Haryono, 2008:33).
b. Daya pantul
Bila cahaya mengenai suatu permukaan yang kasar dan hitam maka semua cahaya akan di serap, tetapi bila permukaan halus dan mengkilap maka cahaya akan dipantulkan sejajar, sedangkan bila permukaan tidak rata maka pantulan cahaya akan diffus. Pada pantulan cahaya sejajar mata tersebut akan melihat gambar dari sumber cahaya, pada cahaya diffus mata melihat pada permukaan, sebagian dari pada permukaan biasanya mempunyai sifat kombinasi sejajar dan diffus (Heru Subaris dan Haryono, 2008:34).
c. Ketajaman penglihatan
Kemapuan mata untuk melihat sesuatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Ukuran obyek/ benda yaitu, besar kecilnya obyek.
2. Luminerasi “Brightness” yaitu, tingkat terangnya lapangan penglihatan yang tergantung dari penerangan dan pemantulan obyek atau permukaan.
3. Derajat kontras yaitu, perbedaan derajat terang antara obyek dan sekelilingnya atau antara 2 permukaan (Heru Subaris dan Haryono, 2008:34).

3. Pengaruh Pencahayaan
Penglihatan yang jelas maka tenaga kerja akan melaksanakan pekerjaannya lebih mudah dan cepat sehingga produktivitas diharapkan naik, sedangkan penerangan buruk akan berakibat :
a. Kelelahan mata dan berkurangnya daya dan efisiensi kerja
b. Kelelahan mental
c. Keluhan pegal/ sakit di sekitar mata
d. Kerusakan indera mata
e. Meningkatnya kecelakaan kerja 


Sumber : Agus Riyanto dalam Evi Wulandari, 2013

0 Response to " DEFINISI KELEMBABAN DAN PENCAHAYAAN "

Post a Comment