JOSINDONESIA

JOSINDONESIA

PENGERTIAN KEBISINGAN (NOISE)

Pengertian Kebisingan 



Kebisingan
1. Pengertian 
Kebisingan (Noise) adalah suara yang tidak dikehendaki. Menurut Per.Men-13/2011, kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari  suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan, termasuk ternak, satwa, dan sistem alam.

2. Jenis kebisingan
Menurut Mukono (2009) Secara garis besar ada 2 (dua) jenis kebisingan:
a. Countinuos noise (Kebisingan Kontinu)
Kebisingan tersebut dihasilkan oleh aliran bunyi dengan velositas yang tinggi (high velocity air flow in)
Contoh : sumber kebisingan yang kontinu adalah : kompresor, kipas angin, gas burners,suara mesin, crushing, drilling, dan grinding.
b. Impact noise (kebisingan kejut intensitas tinggi)
Contoh : ledakan bom,hummering atau pounding pada  logam atau batu dan benda berat yang jatuh.Sedang 
Menurut subaris (2008), jenis-jenis kebisingan diantaranya: Steady Stale Noise adalah kebisingan dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6db. Sebagai contoh, suara yang ditimbulkan oleh kompresor, kipas angin, dapur pijar (Steady State Wide Band Noise); suara mesin gergaji sirkuler (Circular Chain Saw), dan suara yang ditimbulkan oleh katup (Steady State Narrow Band Noise).
c. Impulse Noise, Adalah kebisingan yang ditimbulkan oleh sumber tunggal atau bunyi yang pada saat tertentu terdengar secara tiba-tiba, misalnya kebisingan yang ditimbulkan oleh ledakan bom atau meriam, sedangkan impulsive berulang terjadi pada mesin produksi di industri.
d. Intermitten/ Interuted Noise, adalah kebisingan dimana suara mengeras dan kemudian melemah secara perlahan-lahan. Sebagai contoh, kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan lalu lintas atau pesawat udara yang tinggal landas.

3. Sumber Kebisingan 
Aktivitas dari berbagai proyek pembangunan menghasilkan dampak yang berbeda-beda dari bermacam-macam sumber kebisingan dan dapat dibagi kedalam 4(empat) tipe pembangunan yaitu:
a. Tipe pembangunan pemukiman 
b. Tipe pembangunan gedung bukan untuk tempat tinggal tetap,misalnya perkantoran, gedung umum, hotel, rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya.
c. Tipe pembangunan industri 
d. Tipe pekerjaan umum, misalnya jalan, saluran induk air, selokan induk air, setring indulokan dan lainnya.
Dampak kebisingan dapat pula kita bagi berdasarkan fase pembangunan proyek yaitu fase konstruksi dan fase operasi. Besarnya kebisingan yang ditiTerdapat  beberapa kriteria besarnya skala kebisingan dalam aktivitas sehari-hari sebagaimana dikemukakan oleh notoatmojo dalam Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Skala intensitas kebisingan tersebut dikelompokan menjadi beberapa kriteria yaitu:

4. Pengukuran kebisingan
Pengukuran kebisingan dilakukan untuk memperoleh data kebisingan di perusahaan atau dimana saja dan mengurangi tingkat kebisingan tersebut sehingga tidak menimbulkan gangguan (Suma’mur P.K., 1996:58).9 Alat yang digunakan dalam pengukuran kebisingan adalah sound level meter dan noise dosimeter (Sihar Tigor Benjamin Tambunan, 2005:75). Sound level  meter adalah alat pengukur level kebisingan, alat ini mampu mengukur kebisingan di antara 30-130 dB dan frekuensi-frekuensi dari 20-20.000 Hz (Suma’mur P.K.,1996:59). Noise dosimeter adalah alat yang digunakan untuk memonitor dosis kebisingan yang telah dialami oleh seorang pekerja (Sihar Tigor Benjamin Tambunan, 2005:84).

5. Dampak kebisingan
Kebisingan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia yang terpapar dan dapat dikelompokan secara bertingkat sebagai berikut:
a. Gangguan Fisiologis
Seseorang yang terpapar bising dapat menggangu, lebih-lebih yang terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba dan tak terduga. Gangguan dapat terjadi seperti, peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, basametabolisme, kontraksi pembuluh darah kecil, dapat menyebabkan pucat dan gangguansensoris, serta dapat menurunkan kinerja otot.
b. Gangguan Psikologis
Seseorang yang terpapar bising dapat teganggu kejiwaanya, berupa stres, sulit berkonsentrasi dan lain-lain, dengan akibat mempengaruhi kesehatan organ tubuh yang lain.
c. Gangguan komunikasi
Yaitu gangguan pembicaraan akibat kebisingan sehingga lawan bicara tidak mendengar dengan jelas. Untuk mengatasi pembicaraan perlu lebih diperkeras bahkan berteriak.
d. Gangguan keseimbangan
Kebisingan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan yang berupa kesan seakan-akan berjalan di ruang angkasa.
e. Ketulian
Diantara sekian banyak gangguan yang ditimbulkan oleh kebisingan, maka gangguan yang paling serius adalah ketulian. Ketulian akibat bising ada tiga macam yaitu, tuli sementara, tuli menetap, trauma akustik

Sumber : Per.Men-13/2011

0 Response to " PENGERTIAN KEBISINGAN (NOISE) "

Post a Comment