Pengertian Ulkus Peptikum
A. Pengertian
Ulkus Peptikum adalah erosi mukosa saluran gastrointestinal yang disebabkan oleh terlalu banyaknya asam hidroklorida dan pepsin (Engram Barbara, 1999 : 251).
Ulkus Peptikum adalah ulserasi dari mukosa dan struktur dibawahnya dari saluran gasro intestinal. Organ yang dapat terkena adalah bagian bawah esofagus, lambung, deodenum dan yeyenum (C. Long, 1996 : 202).
Ulkus Peptikum adalah eksvakasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pilorus, deodenum atau esofagus (Brunner & Suddarth, 2002 : 1064).
B. Etiologi
1. Merokok berlebihan
2. Obat-obatan seperti : Aspirin, kortikosteroid, salisilat dan lain-lain
3. Ketegangan emosi
4. Faktor genetik : Pria lebih sering dari pada wanita
5. Golongan darah : Golongan darah O lebih rentan dibandingkan dengan individu golongan darah A, B atau AB (Brunner & Suddarth, 2002 : 1064 - 1065).
C. Patofisiologi
Ulkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerha asam lambung pencernaan (asam hidrodroklorida) dan pepsin. Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam pepsin atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa-mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus yang cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap asam klorida.
Barier mukosa lambung pada manusia, sekresi lambung adalah campuran mukopolisakarida dan mukoprotein yang di sekresi secara kontinyu melalui kelenjarmukosa. Mukus ini mengabsorbsi pepsin dan melinelungi mukosa terhadap asam-asam hidroklorida disekresi secara kontinyu, tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal yang dimulai oleh rangsangan lambung dan susu. Bila asam hidroklorida tidak di Buffer dan dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak memberikan perlindungan asam hidroklorida bersamaan dengan pepsin akan merusak lambung (Brunner & Suddarth, 2002 : 1065 - 1066).
D. Tanda dan Gejala
1. Nyeri rasa penuh atau rasa terbakar
2. Nyeri mulai terasa 1-2 jam setelah makan
3. Nyeri dapat hilang dengan memakan makanan atau antasid
4. Timbul pada malam hari
5. Nyeri ulu hati
6. Konstipasi dan perdarahan (Brunner & Suddarth, 2002 : 1066 - 1067).
E. Penatalaksanaan
1. Farmakoterapi
- Antasida
- Antikoligemik seperti propentelin bromida (Pro- Banthinne)
2. Penurunan/penghilangan faktor ulserogenik, seperti merokok, dll.
3. Modifikasi diet
4. Penatalaksanaan stress
5. Pembedahan bila komplikasi terjadi
- Gastrektomi subtotal (pengangkatan bagian lambung)
- Vagotomi (memotong saraf vagus untuk mengurangi sekresi asam hidroklorik) dengan pirolaplasti (pembesaran bedah terhadap sfingter pilarik untuk memungkinkan peningkatan pengosongan lambung pada adanya penurunan motilitas gastrik, yang terjadi setelah vagotomi) (Engram Barbara, 1999 : 251-252)
F. Komplikasi
1. Perdarahan pada gastro infestinal atas
2. Perforasi (terjadi perlubangan)
3. Penetrasi
4. Obstruksi pilorik (obstruksi jalan keluar lambung) (Brunner & Suddarth, 2002 : 1072).
G. Fokus Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa dan spasme otot
Tujuan : Nyeri berkurang
Intervensi :
a. Anjurkan pasien untuk berhenti merokok
b. Anjurkan pasien makan teratur.
c. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan/minuman yang mengiritasi lambung seperti : Kafein dan alkohol.
d. Kaji skala nyeri
e. Anjurkan pasien untuk makan-makanan bila nyeri timbul.
f. Alihkan perhatian pasien.
g. Kolaborasi pemberian obat.
- Antasid : menetralkan asam lambung
Diberikan 1-3 jam setelah makan
- Histamin H2 reseptor antagonis : menurun sekresi cairan lambung, seperti : cimetidine, remitidine.
- Anti koligernik : menurunkan sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung cth, pirenzetine.
a. Hindari stress : gunakan teknik relaksasi
b. Makan snack diantara waktu makan.
2. Ansietas berhubungan dengan sifat penyakit dan penatalaksanaan jangka panjang.
Tujuan : Penurunan ansietas.
Intervensi :
a. Dorong pasien untuk mengekspresikan masalah dan rasa takut
b. Jelaskan alasan untuk mentaati jadwal pengobatan yang direncanakan : - Farmakoterapi
- Pembatasan diet
- Memodifikasi tingkat aktivitas
- Mengurangi/menghentikan merokok
c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menimbulkan ansietas.
d. Ajarkan strategi penatalaksanaan strees :
Misalnya : obat-obatan, distraksi dan imajinasi (Brunner & Suddarth, 2002 : 1076 – 1077).
Sumber : (Engram Barbara, 1999 : 251).
0 Response to " PENGERTIAN ULKUS PEPTIKUM "
Post a Comment