DEFINISI HEMOROID
A. PENGERTIAN
Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam plaksus hemoroidalis.
(Syamsuhidayat, 1998 : 190)
Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada anus. Hemoroid biasanya dibagi dalam 2 jenis, hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna merupakan varices vena hemoroidalis superior dan media. Dan hemoroid eksterna merupakan varices vena hemoroidalis inferior.
B. ETIOLOGI
Faktor yang memegang peranan kausal adalah
1. Mengedan waktu defekasi
2. Kehamilan
3. Obesitas
(Syamsuhidayat, 1998 : 190)
beberapa faktor etiologi yang lain adalah
1. Pembesaran prostat
2. Fibroma uteri
3. Tumor rektum
4. Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal.
(Price, 1995 : 421)
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala dari hemoroid adalah
1. Perdarahan waktu defekasi
2. Nyeri jika terjadi defekasi
3. Iritasi kulit perional dapat menitikberatkan rasa gatal yang dikenal sebagai oprotitus anusa dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mukus. (Syamsuhidayat, 1998 : 190)
D. PATOFISIOLOGI
Daerah anorektal dapat mengalami pecah-pecah (fisura), abses atau fistula. Fisura biasanya merupakan akibat dari trauma yang disebabkan oleh pengeluaran kotoran yang keras yang meregangkan secara berlebihan lingkaran anal. Fisura tidak sembuh dengan cepat. Abses anal dapat terjadi didalam fisura anal dan jika saluran untuk mengeluarkan cairan abses tidak menutup suatu fistula drainase kronis tidak terbentuk. (Long, 1996 : 264).
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Hemoroid eksternal diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut merupakan hematoma, walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Hemoroid eksternal kronik atau skin tak berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
Hemoroid interna diklasifikasikan sebagai derajat I, II dan III. Hemoroid interna derajat I (dini) tidak menonjol melalui anus dan hanya dapat ditemukan dengan proktroskopi. Lesi biasanya terletak pada posterior kanan dan kiri dan anerior kanan, mengikuti penyebaran cabang-cabang vena hemorodalis superior dan tampak sebagai pembengkakan glabular kemerahan. Hemoroid derajat II dapat mengalami prolapsus melalui anus setelah direduksi (dikembalikan kedalam) secara manual. Hemoroid ini III mengalami prolapsus secara permanen. Gejala hemoroid interna yang paling sering adalah perdarahan tanpa nyeri karena tidak ada serabut-serabut nyeri pada daerah lain. (Price, 1995 : 420 – 421).
E. DATA PENUNJANG
Apabila hemoroid mengalami prolaps lapisan epitel penutup bagian yang menonjol keluar ini mengeluarkan mukus yang dapat dilihat apabila penderita diminta mengejan. Pada pemeriksaan colok dubur hemoroid tidak dapat diraba sebab tekanan vena didalamnya tidak cukup tinggi dan biasanya tidak nyeri. Colok dubur diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.
Penilaian dengan anoskop diperlukan untu melihat hemoroid dan yang tidak menonjol keluar. Anoskop dimasukkan dan diputar untuk mengalami ketika kuadaran. Hemoroid terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol kedalam lumen. Apabila penderita diminta mengedan sedikit akan ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata.
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan ditingkat yang lebih tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologi saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar. (Syamsuhidayat, 1998 : 911).
F. PENATALAKSANAAN
Kebanyakan penderita hemoroid tidak memerlukan pembedahan, pengobatan berupa “kompres duduk” atau bentuk pemanasan basah lain dan penggunaan supositoria. Eksisi bedah dapat dilakukan bila perdarahan menetap, terjadi prolapsus atau pruritus dan nyeri anus yang tidak dapat diatasi.
Terapi hemoroid yang sistomatik harus ditetapkan secara perorangan. Hemoroid adalah normal dan oleh karena tujuan terapi bukan untuk menghilangkan pleksus hemoroidal terapi untuk meghilangkan keluhan.
Kebanyakan hemoroid derajat I dan II dapat ditolong dengan tindakan lokal yang sederhana disertai nasehat tentang makan.makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak, sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi keharusan mengejan secara berlebihan.
Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang bermakna kecuali efek anestik dan astrigen.
Hemoroid yang mengalami prolaps oleh karena udema umum dapat dimasukkan kembali secara perlahan disusul dengan istirahat tentang dan kompres lokal untuk mengurangi pembengkakan. (Syamsuhidayat, 1998 : 913).
Sumber : (Syamsuhidayat, 1998 : 190)
0 Response to " DEFINISI HEMOROID "
Post a Comment